"Budayaku,Indonesiaku"



“Budayaku ,Indonesiaku”

Indonesia…
       Bagiku ,adalah suatu negeri yang kaya akan keragamanya. Negri dengan banyak pulau , ragam suku, budaya, bahasa serta keindahan alamnya yang mana jarang dimiliki negara lain. Banyak negara lain yang tertarik akan keragaman Indonesia. Dengan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia tak heran Negara asing merasa ingin memilikinya dengan cara mengklaim budaya Indonesia yang contohnya adalah Reog Ponorogo yang diklaim oleh pemerintah Malaysia.
Mengapa hal itu bisa terjadi??  Dan apa sih reog itu??...
Reog adalah sebuah pertunjukkan yang berasal dari Jawa Timur bagian Barat laut kota Ponorogo dan merupakan salah satu kebudayaan di Indonesia yang masih kental dengan hal-hal berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
asal usul Reog Ponorogo dilatarbelakangi oleh kisah perjalanan Raja Kerajaan Bantarangin, yaitu Prabu Kelana Sewandana yang tengah mencari calon permaisurinya pada tahun 900 Saka. Calon permaisuri tersebut dicari karena kabur dari kerajaan Bantarangin. Calon permaisuri yang bernama Dewi Sanggalangit yang juga adalah putri kerajaan Kediri ini kabur karena tidak ingin dijodohkan dengan sang Prabu Kelana. Setelah perjalanan berhari-hari, Dewi Sanggalangit pun akhirnya ditemukan disebuah goa ketika ia tengah bersemedi. Ketika diajak pulang untuk dinikahi, putri Kediri tetap tak mau. Sang prabu pun merayunya dengan janji akan menuruti segala apapun permintaan yang diajukan oleh sang calon permaisuri. Dari hasil semedi, sang putripun mendapat wahyu agar memintakan sebuah kesenian baru yang belum pernah ada sebelumnya dimana kesenian tersebut harus menggambarkan bahwa sang calon permaisuri adalah memang orang yang benar-benar dicintai sang raja. Setelah berpikir cukup keras berhari-hari, akhirnya sang prabu mendapat wahyu dari Dewi Parwati untuk membuat seni pertunjukan berupa tarian menggunakan barongan berupa reog. Reognya sendiri dibuat sangat besar dengan perlambangan cinta berupa bulu burung merak dan kepala harimau. Bulu burung merak melambangkan sang calon permaisuri dan kepala harimau melambangkan sang Prabu. Tarian reog ponorogo kala itupun langsung dipertontonkan pada sang calon permaisuri. Melihat tarian tersebut, sang calon permaisuri pu n sangat senang dan berjanji mau dinikahi sang prabu asal tarian reog tersebut dipertontonkan setiap tahun ketika memperingati hari pernikahan mereka. Sejak saat itulah reog ponorogopun lahir.
Reog modern biasanya ditampilkan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan, dan hari-hari besar nasional. Jika berhubungan dengan pernikahan, adegan yang ditampilkan adalah adegan percintaan, sementara untuk khitanan, kisah yang diambil berasal dari cerita pendekar. Seni Reog terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada Reog tradisional,penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakain wanita. Tarian ini dinamakan tari Jaran Kepang.
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Dalam pementasan reog, selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan), terkadang ada interaksi dengan penonton. Seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya. Adegan yang paling dinanti oleh penonton adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Untuk dapat membawa topeng ini dengan kuat, selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diperoleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

Hmmm… untuk lebih mengenal Reog ada fakta-fakta unik tentang Reog nih kawan. Apa sajakah itu?
·         Meskipun sudah berabad-abad lalu, ternyata Reog ini baru diperkenalkan pada tahun 1920-an.
·         Bahan pembuatan Reog ini asli dari kulit macan/Harimau serta bulu meraknya juga asli, kebayang sudah berapa harimau dan merak yang dibunuh untuk pembuatan Reog.
·         “Reog keliling dunia”, mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keberadaan Reog. Reog kini tidak hanya dikenal di Ponorogo ataupun Indonesia. Banyak Negara lain yang sudah mengenal dan mengakui tentang Reog. Ini dibuktikan dengan tampilnya Reog dimata dunia seperti Los Angeles(AS). London(Inggris), Spanyol, Rusia, Venezuela serta suriname.
·         1 buah Reog bisa sampai 50 Kg, dan pemainnya hanya bermodal gigi untuk mengangkat Reog tersebut. Bukan hanya itu, Kadang salah satu Jatil diangkat diatas kepalanya juga, jadi bisa sampai 100 Kg.

Nah…itu sedikit bahasan mengenai apa itu Reog dan mengapa budaya tersebut bisa diklaim milik pemerintah Malaysia. berikut ini faktor-faktornya hal itu bisa terjadi.
1.      Karena adanya kesamaan antara suku dan ras masyarakat Indonesia dengan Malaysia.
2.      Faktor bisnis(terutama pengenalan visit Malaysia kepada masyarakat dunia).
3.      Faktor perkembangan masyarakat yang notabene pembentuk ras melayu (Jawa,Minang,Bugis,Mandailing) yang awalnya berasal dari Indonesia lalu bermigrasi ke Malaysia yang sebelumnya membawa kebudayaan asli Indonesia lalu mengenalkannya ke khalayak di seluruh kawasan negara Malaysia.
4.      Faktor pameran kesenian Indonesia di Malaysia yang secara tidak sengaja juga ikut mengajarkan kebudayaan Indonesia secara terperinci kepada masyarakat Malaysia yang tertarik kepada kebudayaan Negara Indonesia.
5.      Keminiman budaya asli Negara Malaysia.
6.      Kesamaan ciri Khas kebudayaan Indonesia dengan Malaysia dari faktor kesamaan alat musik nada sebuah lagu,serta adat budaya tersebut.
7.      Kebudayaan tradisional yang notabene telah berabad-abad ada dan tidak adanya saksi hidup pencipta kebudayaan tersebut (contoh: lagu daerah memang tanpa pencipta).
8.      Budayawan kita yang kurang mengerti akan kebudayaan sendiri,namun budayawan Malaysia mengerti dan paham akan seluk beluk kebudayaan Negara Indonesia (khususnya melayu).
9.      Penyampaian budaya sendiri( minimal: khusus daerah Jawa Tengah mengerti akan budaya Jawa Tengah) yang kurang tetapi penyampain info di kancah internasional lebih luas dan terperinci.
10.  Kesamaan ras yang mungkin mengakibatkan adanya ideologi bahwa Indonesia dan Malaysia itu satu di mata orang-orang Malaysia jadi kepemilikan budaya pun bisa di samakan (intinya antara Indonesia dan Malaysia itu sama semua jadi klaim mengklaim itu tidak salah di mata Malaysia )
11.  Faktor awal lahirnya Negara Indonesia dengan Malaysia, Malaysia beranggapan bahwa antara Malaysia dengan Indonesia itu lebih tua Malaysia, jadi Malaysia berhak mengklaim kebudayaan Indonesia karena mereka beranggapan kebudayaan Indonesia ada karena kebudayaan Malaysia jadi asal-usul  Kebudayaan Indonesia.
            Jadi udah tau kan kenapa Reog bisa diklaim oleh pemerintah Malaysia.Negara kita dengan Malaysia memang memiliki persamaan karena kita hidup bertetangga dengan Malaysia bukan hanya budaya yang hampir sama.mungkin jika kalian pernah ke Malaysia atau suka nonton acara kuliner asia kalian akan menemukan beberapa jajanan kuliner yang sama dengan di Indonesia yang beda hanya namanya saja. Tak hanya Reog saja yang diakui oleh Negara lain masih ada budaya yang kita punya diakui Negara lain. 
            Itulah kenapa kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga akan keragaman Indonesia dan tetap melestarikanya jangan Cuma ngaku bangsa Indonesia saat budaya kita udah diambil Negara lain. Disaat Negara lain berebut untuk mengambil kebudayaan kita menjadi miliknya  tapi kita sibuk menyukai kebudayaan Negara lain. Disaat Negara lain iri akan keragamaan yang dimiliki Negara Indonesia namun kita selalu membandingkan kebudayaan kita dengan Negara lain dan malu akan budaya kita.



http://intipanponorogo.blogspot.co.id/2012/04/fakta-unik-reog-ponorogo.html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/asal-usul-reog-ponorogo.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STUDI KASUS E – COMMERCE (Blibli.com)

Studi Kasus Manusia dan Cinta Kasih

"Silat Elang Putih"