Pekerja China di Indonesia
Kekhawatiran akan serbuan tenaga
kerja asing yang masuk ke Indonesia semakin menguat beberapa waktu terakhir
ini. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyatakan, tenaga kerja asing
yang paling banyak di Indonesia berasal dari Cina. Angkanya mencapai 21 ribu
orang.
"Tenaga kerja asing dari Cina
ini memang menduduki peringkat pertama saat ini, sudah sampai 21 ribu," kata
Direktur Pengendalian Tenaga Kerja Asing Kemenaker, Rahmawati Yaunidar di
gedung Sertifikasi Guru UNJ, Jalan Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu
(17/12/2016).
"Namun tentunya ini juga perlu
diperhatikan 21 ribu atau 22 ribu itu bukan tenaga kerja asing yang sifatnya
tetap. Mengapa sih menggunakan tenaga kerja asing? Bukan hal yang tabu lagi, ya
karena pasar kita sudah kontrak, perjanjian internasional. Kita sudah menjadi
anggota WTO (World Trade Organization)," terangnya.
Lebih jauh dia menjelaskan,
kebutuhan investasi berbanding lurus dengan penggunaan tenaga kerja asing.
Selain itu, Rahmawati mengatakan kualitas tenaga kerja Indonesia didominasi
lulusan SD.
"Karena adanya kebutuhan
investasi, maka mau tidak mau tenaga kerja asing juga ikut dalam ranah
ketenagakerjaan. Kondisi tenaga kerja Indonesia sendiri sudah disampaikan
sangat rendah, 44,27 persen tenaga kerja Indonesia adalah lulusan SD, 18,05
persen SMP, dan 17,25 persen SMA," ujar Rahmawati.
Menghadapi hal seperti ini,
Rahmawati menyebut ada kebijakan Menaker untuk pengendalian tenaga kerja asing.
Selain itu, dia juga mengatakan ada peraturan pemerintah yang mewajibkan tenaga
kerja asing untuk mengikuti pelatihan.
Terkait jumlah tenaga kerja asing
asal Cina yang masuk ke Indonesia, Komisi III DPR rencanananya akan memanggil
Dirjen Imigrasi usai masa reses, yaitu pada 2017 nanti.
Anggota DPR dari Komisi III Muslim
Ayub mengatakan bahwa fokusnya nanti adalah untuk memastikan, apakah para warga
negara Cina yang masuk ke Indonesia benar turis atau menggunakan visa turis
untuk bekerja.
Komentar
Posting Komentar